Saturday, March 14, 2009

none.

0 comments
Everyone has a shadow. And the only way to get rid of a shadow,is to turn off the light. To stop running from the darkness, and face what you fear. Head on!

boqce

Wednesday, March 4, 2009

i am happy if you are happy. really?

0 comments
i had a nice conversation with my roomies last night, that make me have tons of thoughts spinning on my head right now.
gue ga tau ya, apa gue dan roomates gue yang bisa dibilang masih muda ini (i guess?) yang terlalu concern ato emang seharusnya everyone should start think about it.

it's start with one simple question, hidup sebenernya buat apa se?
buat elo kah? buat orang tua lo kah? buat orang sekeliling lo kah? ato buat siapa?
gue percaya kalo hidup itu untuk diri kita sendiri.
memang agak kedengaran sedikit egois sih,tapi kalo dipikir lagi,
seseorang bahagia itu memang karna dirinya sendiri,menurut takarannya masing masing.
elo yang ngerasain, lo yang jalanin, dan lo yang nikmatin.
karna kebahagiaan itu sifatnya internal.

jadi bagaimana dengan orang di sekeliling lo?
tentu orang pengen bahagiain orang orang disekelilingnya.
buat gue, membahagiakan orang di sekeliling gue itu salah satu ke bahagiaan internal gue.
walopun tanpa pressure, tapi gue cukup tau dirilah untuk tau kalo membahagiakan orang lain itu kewajiban gue.
nah,, masalahnya itu, balik lagi kepada kebahagia internal yang complex.
kebahagian gue yang internal, belum tentu sama dengan orang disekeliling gue.
ini dia yang bikin hidup jadi susah.

nah,, kalo udah gini mucul de yang namanya rejection
keadaan dimana kita menolak sesuatu karna tidak sesuai dengan kebahagiaan yang ingin kita capai.
it's human nature kalo semua orang takut akan rejection.
dan adalah fakta kalo penolakan selalu ada di hidup manusia karna ya itu tadi, kebahagiaan itu internal.
jadi happy ending dimana semua orang bahagia itu bisa di bilang langka.
malah bisa di bilang bullshit alias bohong besar.

dan untuk menghindari rejection, muncullah kata-kata compromise
terdengar wise banget ya, tapi ini dia yang akhirnya bawa bencana.
karna kalo kita berpikir ulang dengan dasar teori dimana kebahagiaan itu internal, secara ga langsung, compromise itu ga ada bedanya sama rejection
cuma kali ini pelakunya diri kita sendiri.
berkompromi dengan kebahagiaan internal kita.

gue rasa ini dia asal usul kata kata dibawah ini yang kalo menurut gue sih,sinetron abis..
"saya bahagia asalkan dia bahagia"
nah pertanyaannya, is it true that i am happy?
or am i making those up just to justify myself?

please jangan bilang kalo waktu yang bakal ngejawab semuanya.
karna masalahnya, hidup itu cepat, dan ga gampang.

anyway, i'm glad with those dinners and chats that i had we my 3 roomies every tuesday.
fulfilling my stomach and my mind too. :)

boqce